√ Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Secara Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Mulai Berguguran
Assalamu'alaikum Sahabat Pusat Informasi tercinta, Alhamdulillah kita masih diberi kesehatan kelancaran oleh Allah SWT dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Pada kesempatan kali ini kami akan memberikan mengenai Pelaksana Kurikulum Baru Secara Mandiri Mulai Berguguran. hal ini disebabkan lantaran alasan APBD Tidak Kuat Menalangi Pengadaan Buku
Berikutini kutipan dari JPNN :
Berikutini kutipan dari JPNN :
JAKARTA - Gairah implementasi kurikulum gres secara mandiri, atau diluar target pemerintah, hanya hangat di awal. Buktinya ketika ini mulai muncul pemda yang menyatakan mundur dari implementasi kurikulum gres berdikari itu. Tidak tanggung-tanggu, pemda yang membatalkan itu ialah Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim menuturkan, tidak menjadi kasus jikalau ada pemda yang batal menjalankan kurikulum gres secara mandiri.
"Memang dari awal tidak ada kewajiban melakukan secara mandiri. Itu gerakan atau inisiatif dari mereka sendiri," katanya di Jakarta kemarin.
Musliar menyampaikan implementasi kurikulum gres tahun ini hanya wajib di sekolah-sekolah yang ditetapkan menjadi target oleh Kemendikbud. Mantan rektor Universitas Andalas (Unand) Padang itu mengatakan, Kemendikbud memutuskan sekolah target kurikulum gres hanya 6.326 unit. Alasan Kemendikbud menerapkan kurikulum gres secara sedikit demi sedikit dan terbatas itu lantaran minimnya anggaran.
Menurut Musliar, lebih baik pemda-pemda yang awalnya semangat menerapkan kurikulum gres secara berdikari segera menyatakan jikalau tidak mampu. Sehingga tidak terjadi kebingunan pada guru. Langkah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yang mengumumkan membatalkan implementasi kurikulum gres lantaran keterbatasan anggaran dinilai tepat.
Dia menyebutkan bahwa Kemendikbud menciptakan regulasi yang ketat untuk pemda yang ingin menjalankan kurikulum gres secara mandiri. Diantara persyaratan yang harus dipenuhi adalah, pemda harus mengalokasikan sebagian dana di APBD mereka untuk pembinaan guru dan pengadaan buku. "Persyaratan pendanaan itu mutlak dari APBD. Makara tidak boleh memberatkan siswa atau orangtua siswa," katanya.
Musliar menyampaikan tidak semua pemda yang awalnya minat menjalankan kurikulum gres secara mandiri, tetapi kini memutuskan pembatalan. Dia mencontohkan Pemkab Kutai Timur, Kalimantan Timur telah berkomitmen menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk pembinaan guru dan pengadaan buku.
Dia juga menyampaikan kebijakan penghapusan implementasi kurikulum gres secara berdikari diperbolehkan meskipun sudah ada pembinaan guru. Musliar menyampaikan di Provinsi DKI Jakarta sudah banyak guru-guru yang sudah dilatih kurikulum baru, meskipun sekolahannya bukan menjadi target Kemendikbud.
"Tidak apa-apa disiapkan pelatihannya sekarang, tahun depan gres menjalankannya. Dari pada dipaksakan, kemudian pengadaan buku dibebankan ke siswa itu yang dilarang," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, sekolah-sekolah target kurikulum gres yang telah ditetapkan Kemendikbud tetap berjalan menyerupai rencana awal. Tetapi rencana sekolah yang menjalankan kurikulum gres secara mandiri, dibatalkan.
Dia beralasan bahwa rencana memakai dana BOS untuk pengadaan buku kurikulum gres ternyata tidak cukup. Rencana pengadaan buku secara digital, dinilai juga tidak efektif. Sebab hanya 50 persen sekolah yang sudah siap infrastruktur IT-nya.
0 Response to "√ Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 Secara Dapat Bangkit Diatas Kaki Sendiri Mulai Berguguran"
Post a Comment