√ Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada Pt. Semen Bosowa Maros


ABSTRAK
(Sri Wahyuni), Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja ( Studi
Kasus pada PT Semen Bosowa Maros), Pembimbing I : Drs. Rusman Thoeng, M.Com,
BAP, Ak, Pembimbing II : Dra. Andi Kusumawati, M. Si, Ak).
Keywords : Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard
Penelitian ini mengenai “Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran
Kinerja ( Studi Kasus pada PT Semen Bosowa Maros)”. Dengan adanya Balanced
Scorecard sebagai analisis kinerja dalam perusahaan PT Semen Bosowa Maros dapat
membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Hal ini sesuai
dengan tujuan Balanced Scorecard yaitu sebagai tolak ukur yang tidak hanya menilai
dari aspek keuangan tetapi juga dari aspek non keuangan, melalui empat perspektif yaitu:
keuangan, pelanggan, internal bisnis, dan pembelajaran dan pertumbuhan.

Pengumpulan data dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
yaitu dengan penyebaran kuesioner pada pelanggan dan karyawan, kuantitatif yaitu
dengan memakai rasio-rasio dari empat perspektif Balanced Scorecard.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kinerja dari perspektif keuangan
belum sanggup diukur dengan baik dan tepat lantaran peningkatan asset tiap tahun masih
kecil. Kinerja dari perspektif pelanggan secara umum sudah sesuai dengan yang
diharapkan, hal ini sanggup dilihat dari meningkatnya jumlah pelanggan setiap tahunnya.

Pada perspektif proses bisnis internal diperoleh citra bahwa PT Semen Bosowa
Maros dalam memproduksi baranganya secara efesiensi dan efektif. Pada perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan sanggup dilakukan dengan baik lantaran diterapkannya
peraturan bagi karyawan mengenai kehadiran. Dari empat perspektif sanggup dinilai bahwa
ukuran kinerja PT Semen Bosowa Maros sudah cukup baik.




BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
You can not manage what you can not measure,  demikian guru
administrasi Peter Drucker pernah berujar. Spirit kalimat ini mengindikasikan
bahwa pengelolaan kinerja administrasi atau kinerja bisnis selalu harus dilakoni
melalui proses dan hasil yang terukur. Tanpa administrasi yang berbasis pada
indicator yang terukur dan objektif, sebuah gerak organisasi bisnis sanggup terpeleset
menjadi sejenis paguyuban yang tidak produktif.
Sumber : Peter Drucker (1992). The Man Who Invented Management.
Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan
pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai tingkat laba yang
tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan yang semata-mata dari sisi keuangan akan
sanggup menyesatkan, lantaran kinerja keuangan yang baik ketika ini sanggup dicapai
dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan. Dan
sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek sanggup terjadi
lantaran perusahaan melaksanakan investasi-investasi demi kepentingan jangka
panjang.
Untuk mengatasi problem ihwal kelemahan system pengukuran kinerja
perusahaan berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non
keuangan, ibarat kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan, dan sebagainya,
maka diciptakanlah sebuah model pengukuran kinerja yang tidak hanya
meliputi keuangan saja melainkan non keuangan pula, yaitu konsep  Balanced
Scorecard (BSC).
Konsep  Balanced Scorecard  merupakan suatu sarana untuk
mengkomunikasikan persepsi strategis dalam suatu perusahaan secara sederhana
dan gampang dimengerti oleh banyak sekali pihak dalam perusahaan, terutama pihakpihak dalam organisasi yang akan merumuskan taktik perusahaan. Pengertian
Balanced Scorecard sendiri kalau diterjemahkan sanggup bermakna sebagai rapor
kinerja yang seimbang (Balanced). Scorecard yaitu kartu yang dipakai untuk
mencatat skor hasil kinerja seseorang dan/atau suatu kelompok, juga untuk
mencatat rencana skor yang hendak diwujudkan.
Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa penerpa konsep  Balance
Scorecard sangat kuat terhadap pencapaian tujuan perusahaan sebab
Balanced Scorecard yang telah dilakukan sanggup menghasilkan perbaikan dan
perubahan strategis yang dilakukan untuk pencapaian kinerja yang akan dicapai
dalam pengelolaan unit perjuangan perusahaan.
Menurut pendekatan  Balanced Scorecard, administrasi atas
menerjemahkan taktik mereka ke dalam ukuran kinerja yang sanggup dipahami dan
sanggup dilakukan oleh karyawan. Dengan demikian,  Balanced Scorecard
merupakan suatu sistem pengukuran kinerja administrasi yang diturunkan dari visi
dan taktik serta merefleksikan aspek-aspek terpenting dalam suatu bisnis.
Berdasarkan pengalaman dalam perusahaan yang mengimplementasikan
Balanced Scorecard, diketahui bahwa terjadi perbaikan kinerja perusahaan dari
tahun ke tahun. Hal ini disebabkan lantaran seluruh karyawan di dalam perusahaan 3
mengerti secara terang bahwa aktifitas yang mereka lakukan kuat terhadap
keberhasilan pencapaian visi dan misi serta taktik perusahaan. Atau dengan kata
lain bahwa aktifitas taktik  telah menjadi kegiatan seluruh karyawan dalam
perusahaan. Sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat
dipisahkan dengan suatu kekerabatan yang terjadi dalam perusahaan.
PT. Semen Bosowa merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang
industri semen. Dalam melaksanakan acara operasinya sebagai perusahaan
industri semen, maka perusahaan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
kinerja perusahaan, namun dalam tahun terakhir kinerja perusahaan pengalami
penurunan. Penilaian kinerja perusahaan belum dilakukan dengan metode
Balanced Scorecard, tetapi perusahaan hanya memakai analisis laporan
keuangan (rasio keuangan). Oleh lantaran itu untuk sanggup memilih kinerja,
perusahaan sanggup menerapkan  Balanced Scorecard sebagai alat ukur berbasis
strategis, ibarat  financial perpectice, internal proses business perspective,
customer perspective, dan learning dan growth. Keunggulan penerapan Balanced
Scorecard yaitu untuk sanggup memperlihatkan ukuran yang sanggup dijadikan sebagai
dasar dalam perbaikan strategis.
Dari uraian diatas. Penulis merasa tertarik untuk menulis skirpsi dengan
judul: “Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja pada
PT Semen Bososwa Maros”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasikan masalah-malasah yang akan dibahas pada bab-bab
selanjutnya dengan cara menganalisa bagaimana perusahaan menilai kinerja
secara  komprehensif. Oleh lantaran itu, penulis merumuskan problem yang ingin
diteliti, yaitu : “Bagaimana Kinerja PT. Semen Bosowa Maros kalau diukur dengan
pendekeatan balanced scorecard ?”.

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan  Balanced Scorecard sebagai alat
analisis yang komprehensif dan koheren pada suatu perusahaan.
2. Mengidentifikasi citra penggunaan  Balanced Scorecard terhadap
evaluasi kinerja pada perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dibutuhkan dari penelitian ini yaitu :
1.  Bagi penulis
Penulis sanggup memperoleh citra untuk sanggup memahami lebih lanjut
mengenai penerapan  Balance Scorecard  sebagai suatu sistem pengukuran
kinerja perusahaan.

2. Bagi Organisasi
Diharapkan dengan penelitian ini sanggup menolong efektivitas organisasi dan
mendorong penerapan untuk tujuan strategis serta sanggup memperlihatkan masukan
berupa pemikiran ihwal sistem administrasi strategic yang komprehensif dan
seimbang dengan memakai  Balance Scorecard, yang memberikan
instrument gres yang cukup menjajikan untuk diterapkan sebagai pengukuran
kinerja organisasi.

3. Bagi pembaca
Manfaat bagi pembaca sanggup dijadikan bacaan untuk menambah wawasan
ilmu pengetahuan khususnya akuntansi administrasi dan menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian yang
menyangkut kinerja manajemen

0 Response to "√ Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Pada Pt. Semen Bosowa Maros"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel