√ Analisis Balanced Scorecard (Bsc) Untuk Penilaian Kinerja Pada Pt Pln (Persero)


BAB  I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar  Belakang 
Dalam kondisi perekonomian yang kurang stabil, ada  kecenderungan
terjadi perubahan harga dari tahun ke tahun  yang memperlihatkan dampak terhadap
lingkungan dunia perjuangan dalam melaksanakan penyajian informasi. Akuntansi yang
merupakan salah satu sistem warta yang menyajikan data-data keuangan
yang terdiri atas neraca, laporan keuntungan rugi, laporan perubahan posisi keuangan,
serta laporan arus kas, sebaiknya didukung dengan banyak sekali warta pelengkap
untuk keperluan perencanaan dan pengambilan keputusan. Kinerja sebuah
organisasi haruslah selalu memperlihatkan peningkatan  dari tahun ke tahun. Ini
berarti evaluasi kinerja merupakan hal yang esensial bagi perusahaan sehingga
memaksa organisasi atau perusahaan bisnis untuk melaksanakan perbaikan diri
secara terus menerus. (Continous Improvement)
Berbagai kreasi terus dikembangkan oleh entitas bisnis untuk
memperoleh keunggulan kompetetif  (Competitive Advantage) biar dapat
bersaing dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif. Berkembangnya berbagai
kreasi ini tentu saja membutuhkan pengukuran kinerja yang semakin baik. Suatu
sistem evaluasi kinerja yang baik ialah sistem yang sanggup menilai kinerja
seluruh komponen esensial perusahaan, sehingga sistem tersebut harus bisa diubahsuaikan dengan keadaan dan kondisi perusahaan dalam bisnisnya. Penilaian
kinerja yang paling sering dilakukan ialah evaluasi kinerja dengan tolak ukur
keuangan, economic value added (EVA), return on investment (ROI), return on
equity (ROE), dan lain-lain. Dimulai dengan satu premis bahwa tolak ukur
keuangan yang selama ini dipakai menimbulkan organisasi melakukan
tindakan yang keliru akhir bias warta yang digunakan. Untuk mengatasi
problem yang timbul maka perusahaan dituntut untuk melaksanakan kreasi-kreasi
bisnis untuk menyiasati persaingan tersebut. Berkembangnya kreasi ini, jelas
membutuhkan pengukuran kinerja yang semakin baik. Pengukuran yang hanya
bertumpu pada kinerja keuangan menjadi lemah untuk  menilai entitas bisnis
dalam mencapai visi, misi, yang direncanakan. Akibat banyaknya kekeliruan
tindakan lantaran berfokus hanya pada orientasi keuangan ialah karena
pengukuran kinerja dengan tolak ukur keuangan hanya menyediakan informasi
masa lalu, dan tidak bisa memperediksi kondisi masa depan sehingga tidak
sesuai dengan implementasi  dan pengendalian planning strategis perusahaan.
Teori kontinjensi (Contingency Theory), dalam  www. Balanced
Scorecard. com, menyatakan bahwa keselarasan antara taktik dengan
lingkungan bisnis eksternal memilih kelangsungan hidup dan kinerja
perusahaan (Child, 1997; Lee & Miller, 1996) Teori kontinjensi juga bermakna
bagaimana planning taktik bisa memenuhi tuntutan lingkungan, yang mana
jikalau tidak tercipta keselarasan antara planning taktik dengan lingkungan bisnis
eksternal sanggup berakibat turunnya kinerja sehingga munculnya krisis organisasi
atau perusahaan (Elenkov, 1997).                                                

    Kaplan dan Norton (2001), menyatakan bahwa  Balanced Scorecard
merupakan alat perencanaan strategis yang sangat berdaya untuk meningkatkan
organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan.  Implementasi  Balanced
Scorecard sebagai alat perencanaan strategik pada hakikatnya menuntut
perubahan secara radikal gaya administrasi (Management Style) yang mencakup  :
perubahan alat  (Toolset), perubahan pengetahuan administrasi  (Skillset), dan
pergeseran sikap mental  (Mindset). Sebagai alat perencanaan,  Balanced
Scorecard dilandasi oleh falsafah perencanaan yang fit dengan zamannya yang
diisi dengan pengetahuan administrasi yang dilandasi dengan paradigma
administrasi baru.

Menurut Willie and Shirley (1997), dalam  www. Balanced Scorecard.
com. Keterkaitan planning strategik dengan kinerja besar lengan berkuasa positif terhadap
peningkatan kinerja keuangan. Hasil penelitian juga memperlihatkan adanya
imbas timbal balik antara intensitas pelaksanaan planning strategik dengan
peningkatan kinerja keuangan bank. Secara teoritis Boyd and Reuning (1998)
menjelaskan bahwa  rencana strategik merupakan  output  dari perencanaan
strategik dimana perencanaan strategik merupakan kunci sukses manajemen
dalam pengelolaan perusahaan sehingga sanggup meningkatkan kinerja perusahaan.
Wheelen and Hunger (2000),  dalam  www. Balanced Scorecard. com.  Juga
menjelaskan hasil penelitian memperlihatkan bahwa perusahaan yang
melaksanakan planning strategik akan sanggup meningkatkan kinerja perusahaan.
Balanced scorecard kini ini, bukan hanya dipakai oleh entitas
bisnis tapi juga oleh entitas publik.

 Balanced scorecard sanggup membantu entitas publik dalam mengontrol keuangan dan mengukur kinerja entitas (Model, 2004). Entitas publik ialah entitas yang didirikan dengan tujuan
memperlihatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menimbulkan entitas
publik diukur keberhasilannya melalui efektivitas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Era globalisasi perdagangan ketika ini menuntut semua bidang usaha
perlu menfokuskan taktik perencanaan, pengoperasian dan pengendalian
sehingga betul-betul siap dengan daya saing di tingkat global. PT PLN
(Persero) sebagai institusi pelayanan listrik merupakan bidang perjuangan yang
sangat terpengaruh oleh globalisasi. PT PLN (Persero)  sebagai entitas yang
mempunyai tanggung jawab kepada  stakeholder  harus cendekia dan bijaksana
dalam merancang administrasi strategi. Seiring dengan  kemajuan teknologi,
imbas globalisasi yang semakin ketat dan sikap pelanggan yang semakin
jeli dan kritis, memicu PT PLN (Persero) untuk selalu memperlihatkan pelayanan
yang optimal kepada masyarakat. Dengan adanya perubahan yang pesat ini
menuntut PT PLN (Persero) untuk menerapkan suatu konsep evaluasi kinerja
yang sempurna tanpa melanggar instruksi etik. Dimana faktor keuangan tidak dapat
lagi dijadikan sebagai satu-satunya pedoman untuk menilai kinerja manajemen
PT PLN (Persero). Untuk itu dibutuhkan sebuah konsep yang kasatmata dan efektif
(Applicable)  bagi PT PLN (Persero)  Makassar untuk sanggup meningkatkan
kinerjanya baik secara keuangan maupun non keuangan.
Balanced scorecard terbukti sebagai konsep terobosan gres yang
inovatif sanggup membantu PT PLN (Persero) untuk sanggup unggul dan kreatif dalam meningkatkan kinerja manajemen. Menyadari akan pentingnya
penerapan konsep  Balanced Scorecard  yang efektif maka sesuai dengan
kebutuhan administrasi PT PLN (Persero).
PT PLN (Persero) ialah salah satu tubuh perjuangan milik negara yang
bergerak dalam bidang pelayanan jasa kelistrikan. Peran PT PLN dalam
bidang kelistrikan merupakan sarana vital penunjang pembangunan sektor lain.
Listrik mempunyai peranan yang penting dan kedudukan yang strategis.
Sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai prospek dan pemberi
layanan jasa listrik satu-satunya merupakan hal yang masuk akal jikalau perusahaan
sanggup menerapkan metode  Balanced Scorecard.  Balanced Scorecard
memperlihatkan penitikberatan pada perbaikan berkesinambungan  (Continous
Improvement) yang menyediakan warta bagi pengambilan keputusan
strategis, lantaran model  Balanced Scorecard memperlihatkan nilai lebih
dibandingkan model lainnya.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis mencoba mengangkat
judul:
“ Analisis Balanced Scorecard (BSC) Untuk Evaluasi Kinerja pada PT PLN
(Persero) Makassar”.

1.2 Rumusan  Masalah 
Pengukuran kinerja pada perusahaan umumnya masih menggunakan
ukuran keuangan. Hal tersebut sudah tidak memadai lagi bagi perusahaan
dalam menghadapi persaingan yang semakin meningkat, baik dari segi
kuantitas maupun dari segi kualitas. Balanced Scorecard ialah suatu kerangka kerja gres yang mengintegrasikan ukuran kinerja/ pendorong kinerja keuangan
masa depan. Pendorong kinerja mencakup perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan. Oleh  karena itu, penulis
mengangkat problem yang akan diteliti yaitu “ Bagaimana Evaluasi Kinerja
PT PLN Makassar dengan Analisis Balanced Scorecard (BSC)”.

1.3 Tujuan  dan Manfaat Penelitian 
Adapun tujuan penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana  Balanced Scorecard sanggup diterapkan
sebagai  alat ukur kinerja dalam rangka pelaksanaan taktik perusahaan.
2. Untuk mengetahui pengukuran kinerja karyawan yang efektif dan
komprehensif dengan memakai pendekatan Balanced Scorecard.
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka penelitian ini akan
memperlihatkan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan penulis mengenai penerapan Balanced Scorecard
dalam perusahaan, serta membandingkan antara kenyataan yang ada dalam
praktik dengan teori yang ada.
2. Sebagai materi pertimbangan dan masukan bagi perkembangan perusahaan
dalam melaksanakan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif.
3. Sebagai materi bacaan yang sanggup memperlihatkan manfaat  terutama bagi
penulis atau siapa saja yang berminat mengetahui lebih mendalam mengenai
konsep Balanced Scorecard dan penerapannya dalam perusahaan.

0 Response to "√ Analisis Balanced Scorecard (Bsc) Untuk Penilaian Kinerja Pada Pt Pln (Persero)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel