√ Studi Analisis Wacana Imbas Maraknya Cap Ziky Terhadap Kedisiplinan Anak Dalam Berguru Agama Islam Di Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Kehidupan insan yaitu pengendalian diantara kebijaksanaan lahir dengan kebijaksanaan batin. Manusia hidup diantara tiga keadaan; pertama, kebijaksanaan batin insan yang bersahabat dengan binatang, kedua, kebijaksanaan lahir yang hidup di tengah-tengah pergaulan yang penuh dengan tata tertib dan kesopanan, ketiga, harapan kepada hidup yang sempurna.[1]
Dalam Islam, soal baik dan buruk, di samping soal Ketuhanan menjadi dasar agama yang paling penting. Karena yang ingin dibina dalam Islam yaitu manusia  yang baik, yang menjauhkan diri dari perbuatan jelek dan jahat di dunia ini.
Kehidupan, dimana semakin terbuka dan semakin panas ini mempengaruhi manusia, terutama dalam menghadapi permasalahan hidupnya, seperti: persoalan ekonomi atau kemiskinan, persoalan sosial, politik, kriminalitas dan penggangguran hampir setiap hari sanggup kita baca dan kita dengar baik dari media cetak maupun elektronik.[2] Kehidupan ibarat ini disebut juga kurun globalisasi yaitu dari kata “global” yang artinya sedunia atau sejagad.[3] Di mana dalam kurun globalisasi ini insan hidup di dunia yang terbuka. Keterbukaan yang melanda semua bidang kehidupan baik fisik, kejiwaan sosial, agama dan pendidikan.[4]
Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, demi terciptanya insan yang bertingkah laris sesuai dengan norma dan tuntunan agama, terus dilakukan baik secara individu maupun secara kolektif, dengan tujuan biar kerusakan budbahasa yang terjadi dikala ini jangan hingga menimpa pada belum dewasa pelajar alasannya belum dewasa pelajar merupakan generasi bangsa atau perjaka harapan bangsa.
Segala perbuatan baik dan jelek menjadi tekanan yang mencakup perbuatan insan dalam segala aktivitasnya. Perintah berbuat baik, salah satu misalnya yaitu dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup. Hal ini sanggup ditempuh dengan cara mencari rizki dengan jalan yang baik dan halal.
Sedang perbuatan jelek yang dihentikan oleh Allah yaitu segala sesuatu yang membahayakan diri dan orang banyak. Perbuatan minum-minuman keras, berjudi, mengundi nasib termasuk perbuatan setan. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah Ayat 90 :
ياايّها الّذين أمنو انّما الخمر والميسر والانصاب والازلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلّكم تفلحون.

Artinya :    “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan anak panah yaitu perbuatan rijs (keji) termasuk perbuatan setan, maka jauhilah perbuatan itu biar kau beruntung”. (QS. Al-Maidah : 90)[5]

Berdasar ayat di atas, maka judi itu sederajat dengan minum-minuman keras, menyembah patung, dan mengundi nasib, yang kesemuanya sanggup merusak mental dan budbahasa pelakunya, dan juga menyusahkan kehidupan dan meresahkan masyarakat serta rumah tangga.[6]
Perjudian sanggup dikategorikan perbuatan menyimpang. Dalam surat Al-Maidah di atas, kata “rijs” dipakai untuk perbuatan-perbuatan jelek yang digambarkan kebejatan mental ibarat perbuatan judi. Demikian pendapat Al-Harali seorang ulama besar (W. 1232).[7]
Perjudian sanggup menyusahkan dan meresahkan kehidupan, terutama kehidupan rumah tangga. Hal ini sanggup dilihat dari tugas orang bau tanah yang menurun dan mengabaikan anak, terutama dalam pengawasan disiplin anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat, ibarat ketaatan mencar ilmu agama di masjid. Diantaranya mengaji, ketaatan ibadah mencakup shalat, puasa dan lainnya.
Sebelum adanya perjudian cap ziky, tingkat kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam sangat diperhatikan para orang tua. Tetapi sehabis merebaknya perjudian cap ziky, kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat menurun, alasannya banyak orang bau tanah yang terpengaruh dan terlibat ke dalam perjudian tersebut, jadi secara tidak eksklusif hal ini mempengaruhi belum dewasa dalam mencar ilmu agama Islam. Dengan begitu anak-anakpun merasa orang bau tanah tidak lagi memperhatikan mencar ilmu mereka. Itulah yang terjadi di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan, perjudian cap ziky kuat pada kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam.
Dalam kaitannya dengan belajar, dengan terang Nabi Muhammad SAW menyampaikan “belajar itu wajib bagi semua orang Islam semenjak mulai ia lahir hingga ia mati”. Makara mencar ilmu itu memang suatu kewajiban kita semua, bukan hanya wajib mempelajari agama atau ilmu dunia saja, tetapi keduanya.[8]
Dalam perjuangan pencapaian tujuan mencar ilmu perlu diciptakan adanya sistem lingkungan mencar ilmu yang lebih kondusif,[9] baik itu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga maupun lingkungan daerah tinggal di mana anak belajar, atau disebut sebagai lingkungan masyarakat.
Berangkat dari fenomena empiris di atas penulis terdorong untuk mengangkatnya ke dalam sebuah judul skripsi yaitu: “Studi Analisis wacana Pengaruh Maraknya Cap Ziky terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan, Tahun 2004”.

B.     Penegasan Istilah

Untuk memperlihatkan citra yang terang biar tidak terjadi kekaburan dalam menginterpretasikan judul skripsi ini, perlu kiranya penulis jelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut :
1.       Studi analisis      
Studi yaitu penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh pengetahuan.[10] Sedang analisis yaitu segenap rangkaian perbuatan yang menelaah suatu persoalan yang mendalam.[11]
Yang penulis maksud di sini bahwa studi analisis yaitu suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan dengan disertai segenap rangkaian perbuatan dengan menelaah suatu persoalan secara mendalam.
2.       Pengaruh         
Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[12]
3.       Maraknya        
Berasal dari kata “marak” artinya aktual atau berseri,[13] Tetapi penulis maksud disini bahwa maraknya artinya sama dengan “sedang ramai-ramainya atau ramainya”.        
4.       Cap ziky          
Sebelumnya penulis akan menjelaskan hal yang terkait dengan cap ziky, yaitu perjudian. Perjudian berasal dari kata “judi” yang berarti mempertaruhkan harta dalam permainan tebakan menurut kebetulan dengan tujuan mendapat sejumlah uang atau harta yang lebih besar dari harta atau uang semula.[14] Maka dengan berdasar pada hal di atas cap ziky yaitu “salah satu nama atau jenis dari permainan perjudian bentuknya berupa kupon dan tekhnik pengundiannya sebanyak 5 kali dalam satu hari”.
5.       Kedisiplinan    
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti latihan batin dan tabiat dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati peraturan atau tata tertib.[15]
6.       Anak               
Dalam memberi batasan ini anak yaitu kelompok insan yang batasan umurnya tidak selalu sama di banyak sekali negara.[16] Maksud penulis disini yaitu anak yang berumur dari 0 hingga 12 tahun. Dengan demikian dalam kelompok anak termasuk bayi balita dan usia sekolah, tetapi yang penulis bidik yaitu anak usia sekolah.
7.       Belajar Agama Islam 
Belajar yaitu berusaha memperoleh kepandaian dan ilmu.[17]  Lebih jelasnya yaitu perjuangan penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.[18]
Yang dimaksud penulis mengenai mencar ilmu agama Islam disini yaitu bagaimana seorang anak bisa memperoleh kepandaian dan ilmu dalam kaitannya dengan ajaran-ajaran agama Islam, khususnya di masyarakat melalui ibadah sholat, ibadah puasa, mengaji dan lainnya.

8.       Masyarakat      
Sejumlah insan dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.[19]

C.    Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, penulis perlu kiranya menciptakan batasan-batasan biar dalam penulis nantinya akan terarah, tidak keluar dari jalur judul dan cermat, perlu kiranya penulis menciptakan beberapa rumusan persoalan sebagai berikut :
1.      Bagaimana perjudian cap ziky marak di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
2.      Bagaimana tingkat kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?
3.      Adakah efek maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

Agar penelitian memperoleh hasil yang baik, maka perlu dicanangkan tumpuan yang hendak dicapai. Dalam melaksanakan penelitian ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui jenis perjudian yang berkembang di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
2.      Dengan maraknya cap ziky, penulis ingin mengetahui tingkat kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
3.      Untuk mengetahui seberapa jauh efek maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka sanggup diketahui manfaat dari penelitian sebagai berikut :
1.      Sebagai komplemen pengetahuan wacana persoalan yang diteliti sehingga sanggup meningkatkan ketrampilan menulis dan penguasaan batasan.
2.      Memberikan proteksi pemikiran bagi semua warga, khususnya belum dewasa untuk lebih meningkatkan kedisiplinan mencar ilmu agama Islam.
3.      Hasil penelitian ini dibutuhkan sebagai materi komplemen pengetahuan bagi anak dan masyarakat setempat.
4.      Untuk melatih pikiran sehat dan ketajaman analisis, khususnya bagi penulis.

E.     Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis memberikan hipotesis. Untuk itu perlu diketahui pengertian wacana hipotesis yaitu “pernyataan yang masih lemah, kebenarannya dan masih harus diuji secara empiris.[20] Hipotesis yaitu “suatu tanggapan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian hingga terbukti melalui data yang terkumpul”.[21]
Berdasarkan dengan pendapat di atas, hipotesis yaitu merupakan suatu kesimpulan sementara, yang perumusannya tidak dilakukan dengan sekehendaknya, melainkan dilaksanakan dengan menurut ilmiah yang sanggup mencerminkan suatu landasan titik total dalam menempuh langkah-langkah penelitian yang sistematis.
Berdasarkan pada teori-teori yang peneliti kemukakan di atas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : “ada efek negatif antara maraknya cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan”.

F.     Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sebagai berikut :
1.      Library research yaitu “suatu research kepustakaan”,[22] atau suatu data kepustakaan. metode ini penulis gunakan untuk mengadakan dan mengambil teori kepustakaan sebagai landasan wacana efek cap ziky terhadap kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. 
2.      Field Reseach yaitu research di kancah atau di medan terjadinya tanda-tanda yang akan diselidiki.[23] Metode ini penulis gunakan untuk mendapat data yang benar dan terpercaya.
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam data lapangan ini yaitu sebagai berikut :
a.       Metode Observasi
Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1987 : 158)
Metode ini penulis gunakan untuk memproleh data wacana kondisi obyektif, Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.
b.      Metode Interview
Interview yaitu suatu metode pengumpulan data atau info dengan cara wawancara terhadap responden atau informan dan tetap menurut pada tujuan penelitian.[24]
c.       Metode Angket
Angket yaitu pengumpulan data berupa daftar pertanyaan wacana suatu hal yang jawabannya diminta dari responden.[25] Metode ini dipakai untuk memperoleh data wacana kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan. Jenis angket yang dipakai yaitu secara eksklusif yaitu data yang dibutuhkan diusahakan eksklusif dari obyek yang diteliti.
d.      Metode Dokumentasi
Suatu metode untuk mengumpulkan data dengan jalan mengambil keteragan secara tertulis dari daerah penelitian.[26] Metode dokumentasi yaitu metode dimana dalam melaksanakan penelitian penulis memperoleh data dari catatan buku, surat kabar, majalah, dll (Koentjaraningrat, 1997 : 129). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan perjudian cap ziky di Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan dan juga tulisan-tulisan lain yang memuat persoalan atau hal-hal yang berkaitan dengan judul skripsi.
3.   Populasi dan Sampel
Populasi yaitu keseluruhan subyek penelitian, sedang sampel sebagian atau wakil dari populasi yang diselidiki.[27] Menurut Koentjaraningrat, sampel yaitu kelompok kecil individu yang dilibatkan eksklusif dalam penelitian.[28]
Di dalam penentuan seberapa besar sample, yang harus diambil dari populasi tidak ada ketentuan pasti. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi sebagai berikut : “sebenarnya tidak ada ketentuan resmi berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi, ketiadaan ketetapan ini tidak perlu menjadikan keragu-raguan seorang peneliti.[29]
Selanjutnya klarifikasi yang dikemukakan di atas yaitu bahwa teknik stratified sample alasannya populasi terdiri dari golongan-golongan yang memiliki susunan bertingkat. Dan dalam penyelidikan ini tidak menghadapi suatu populasi yang homogin, melainkan memperlihatkan adanya lapisan-lapisan atau strata.[30]
Untuk tetapkan sampel yang diambil, maka penulis mengikuti petunjuk yang diberikan Suharsimi Arikunto yaitu “apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya besar sanggup diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 1992 : 107).
Karena populasi yang diambil termasuk populasi besar, alasannya subyeknya lebih dari seratus, maka sampel yang diambil sebesar 20%, jadi dari 200 anak diambil 20% diperoleh angka nominal 40 anak.
4.   Variabel Penelitian
Anas Sudijono memperlihatkan pengertian bahwa variabel yaitu gejala-gejala yang diubah-ubah.[31]
Dalam penulisan ini yang menjadi variabel yaitu :
a.       Variabel maraknya cap ziky sebagai variabel kuat yang selanjutnya disebut variabel (X) dengan indikator :
1)      Banyaknya orang membeli kupon cap ziky.
2)      Adanya biro atau bandar cap ziky.
3)      Banyaknya orang meramal.
4)      Tersedianya warung khusus cap ziky.
b.       Variabel kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarakat sebagai variabel terpengaruh yang selanjutnya disebut sebagai variabel (Y) dengan indikator :
1)   Kedisiplinan dalam berangkat mencar ilmu mengaji.
2)      Ketaatan dalam ibadah sholat berjamaah di masjid.
3)      Kerajinan dalam menghafalkan doa-doa.
4)      Kerajinan dalam mencar ilmu juz amma.


5.      Analisis Data
Untuk menganalisa data yang terkumpul dari hasil penelitian yang tersebut kuantitatif ini penulis menggunakan analisa statistik. Setelah data siap diolah, maka selanjutnya penganalisaan bisa dilakukan, dalam tahap ini penulis melaksanakan tiga analisa, yaitu :
a.       Analisis Pendahuluan
Analisis ini merupakan tahapan untuk memperlihatkan evaluasi angket yang telah dijawab oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
1)      Alternatif a diberi nilai 4
2)      Alternatif b diberi nilai 3
3)      Alternatif c diberi nilai 2
4)      Alternatif d diberi nilai 1
b.      Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini dipakai untuk menguji hipotesa yang peneliti usikan dalam analisis ini peneliti mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan menggunakan rumus statistik “product moment” yaitu analisis antara variabel maraknya cap ziky dengan variabel kedisiplinan anak dalam mencar ilmu agama Islam di masyarkat, dengan rumus sebagai berikut :

                              NXY – (Y) (X)
r xy  = 
                    NX2 – (X)2         NY2 – (Y)2

Keterangan :
r xy   =    Angka indeks hubungan “r” product moment
N      =    Number of cases
∑xy   =    Jumlah hasil perkalian antara x dan skor y
∑x     =    Jumlah seluruh skor x
∑y     =    Jumlah seluruh skor y.[32]
c.       Analisis Lanjut
Setelah diperoleh hasil dari koefisien hubungan antara variabel x dan y, atau diperoleh nilai r, maka langkah berikutnya yaitu menghubungkan antara nilai r (hasil koefisien korelasi) dengan nilai r pada tabel (untuk taraf signifikan 1% dan 5%)
Apabila nila “r” yang ada pada nilai r pada tabel, maka hasil yang diperoleh yaitu signifikan, yang berarti hipotesis positif yang diajukan diterima. Apabila hasil “r” yang dihasilkan dari koefisien hubungan lebih kecil dari nilai “r” yang ada di dalam tabel, maka hasil yang diperoleh yaitu non signifikan dan hipotesis positifnya ditolak.   

G.    Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mengetahui isi atau materi skripsi secara global, maka penulis perlu mengetengahkan sistematika sebagai berikut :
1.      Bagian Muka, terdiri dari :
Halaman Judul, Halaman Nota Pembimbing, Halaman Nota Pengesahan, Halaman Motto, Halaman Persembahan, Halaman Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Tabel.
2.      Bagian Isi, terdiri dari beberapa penggalan :
BAB I     : Pendahuluan
Dalam penggalan ini berisi :
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Penegasan Istilah
C.     Rumusan Masalah
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
E.     Hipotesis
F.      Metode Penelitian
G.    Sistematika Penulisan Skripsi
BAB II    : Landasan Teori, Berisi :
                   A.  Perjudian Cap Ziky
1.      Pengertian Judi
2.      Cap Ziky Bagian dari Perjudian
3.      Jenis-jenis Perjudian Lainnya
                               B    Kedisipilinan Belajar
1.      Pengertian Disiplin Belajar
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan
3.      Pandangan Islam wacana Sikap Disiplin
4.      Pencegahan Tindakan Tidak Disiplin
C    Maraknya Cap Ziky di Desa Mayahan dan Pengaruhnya terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat.
BAB III : Hasil Penelitian Lapangan, Berisi :
                   A.  Kondisi Umum Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan
1.      Letak Geografis
2.      Kondisi Sosial Ekonomi
3.      Kondisi Sosial Keagaman
4.      Sarana dan Prasarana Ibadah
5.      Struktur Organisasi
                               B.   Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan
1.       Kedisiplinan dalam Menggunakan Waktu
2.       Ketaatan dalam Beribadah
3.       Kerajinan dalam Belajar Agama Islam
BAB IV :  Analisis Pengaruh Maraknya cap ziky dan Dampaknya terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar Agama Islam di Masyarakat Desa Mayahan, Tawangharjo - Grobogan.  Bab ini memuat wacana
A. Analisa pendahuluan.
B.   Analisa uji hipotesa.
C.   Analisa lanjut.
BAB V    : Penutup, mencakup Kesimpulan, Saran-saran dan Penutup.         
3.      Bagian Akhir, terdiri dari :
Daftar Pustaka, Daftar Riwayat Pendidikan Penulis dan Lampiran-lampiran.



DAPATKAN SKRIPSI LENGKAP DENGAN SMS KE 08970465065
KIRIM JUDUL DAN ALAMAT EMAIL SERTA KESIAPAN ANDA UNTUK MEMBANTU OPRASIONAL KAMI
GANTI OPRASIONAL KAMI 50rb SETELAH FILE TERKIRIM



[1]Hamka, Pengantar Agama Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hlm. 35.

[2]Depag, Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS untuk Madrasah MI, Jakarta, 2000, hlm. 3.

[3]Jhon Echols dan Hasan Sadly, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1995, hlm. 271.

[4]Ilhamuddin, Strategi Pengembangan Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Menghadapi Era Globalisasi, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1998, hlm. 229.
[5]Al-Qur’an, Surat Maidah Ayat 90, Yayasan Penyelenggara dan Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama, 1995, hlm. 176.

[6]Mahyuddin Ibrahim, Seratus Delapan Puluh Sifat Tercela dan Terpuji, CV. Haji Masagung, Jakarta, 1995, hlm. 30.

[7]M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an dan Tafsir Maudhu’ Atas Berbagai Persoalan, Mizan, Bandung, 1998, hlm. 15.
[8]Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hlm. 9.

[9]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 25.
[10] WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 1982, hlm. 965.

[11]Inarawan WS, Kamus Ilmiah Populer, Lintas Media, Jambang, hlm. 27.

[12]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke II, Cet. IV, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hlm. 747.

[13]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1991, hlm. 630.
[14]WJS. Peoerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1992, hlm.276.

[15]Ibid, hlm 1088.

[16]Ensiklopedia, National Indonesia, Jilid II, PT. Cipta Abadi, Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 4.  

[17]Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988, hlm 13. 

[18]Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, hlm. 30.
[19]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke II, Balai Pustaka, Jakarta, 1997, hlm. 635.
[20]Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1987, hlm. 96.

[21]Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1989, hlm. 62.
[22]Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I, Yayasan Pendidikan UGM, Yogyakarta, 1987, hal. 9.

[23]Sutrisno Hadi, Op.cit,  hal. 10.

[24]M. Nasir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1993, hal. 211.

[25]Koentjaraningrat, Metode dan Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1994, hal. 173.
[26]Winarno Surachmad, Dasar-Dasar dan Teknik Research, Tarsito, Bandung, 1972, hlm. 132.

[27]Suharsimi Arikunto, Op.cit, hlm. 102-184.

[28]Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia, Jakarta, 1994, hlm. 173.

[29]Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, Fakultas Psykologi UGM, Yogyakarta, 2000, hlm. 203.
[30]Sutrisno Hadi, Statistik, Andi Offset, Yogyakarta, 2000, hlm. 225.

[31]Anas Sudijono, Pengantar Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta, 1992, hlm. 42.
[32]Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 193.

0 Response to "√ Studi Analisis Wacana Imbas Maraknya Cap Ziky Terhadap Kedisiplinan Anak Dalam Berguru Agama Islam Di Masyarakat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel