√ Sholat Tahajjud Sebagai Penenang Jiwa Bagi Santri Di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pondok pesantren sebagai salah satu forum keagamaan memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan agama kaum muslimin. Hal ini dapat diketahui melalui pendapat Drs. Amir Dien Indrakusuma: “Lembaga- lembaga mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan agama anak-anak dan orang dewasa.1
Dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut, maka perlu dilaksanakan
suatu usaha untuk mendorong para santri agar berkemampuan menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana memandang diri sendiri (kepribadian positif, percaya diri), bagaimana kita memandang orang lain (menghargai) dan bagaimana memandang pekerjaan/kegiatan itu sendiri (bangga, antusias dan memandang pekerjaannya adalah bagian dari kita),2 pengalamannya yang terarah dalam suatu program rutinitas pondok pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya. Program tersebut
antara lain sholat tahajjud.
h.30
1 Amier Dien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan , (Surabaya: Usaha Nasional, 2001),
2 Mansur Isna, Diskursus Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Global Pustaka Utama, 2001),h.81
Sholat tahajjud mempunyai tujuan untuk membentuk pribadi muslim yang berkualitas dan mampu menjalankan amanat Allah SWT. baik sebagai hamba Allah maupun sebagai khalifah di muka bumi. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat al- Baqarah ayat 30, yang berbunyi:
?? ? ? ? ? ??????? ? ? ?? ? ? ? ????????
Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.(Q.S. al-Baqarah : 30)3
Adapun hikmah dan manfaat yang dapat diambil dari sholat tahajjud di antaranya adalah akan memperoleh macam- macam nikmat yang menyejukkan mata (Q.S. 32: 16-17), tutur kata yang berbobot, mantap dan berkualitas, qaulan tsaqilan (Q.S. 73: 5) tempat terpuji (maqaaman mahmudah) (Q.S. 27: 79) baik di dunia maupun akhirat, di sisi Allah SWT. Di samping itu, hikmah yang lain yang dapat diperoleh dari mengamalkan sholat tahajjud adalah akan hilang perasaan pesimis, rendah diri, minder, kurang berbobot, berganti sikap dengan selalu optimis, penuh percaya diri dan pemberani tanpa disertai sifat sombong dan
takabbur.4
Jadi dari paparan di atas, tampaklah bahwa sholat tahajjud merupakan suatu media atau alat untuk membenahi akhlak santri yang sesuai dengan nilai- nilai ajaran agama Islam.
3 Mahmud Junus, Tarjmah Al-Qur’an Al- Karim, (Bandung : PT.Al-Ma’arif, 1989),h. 6
4 Moh. Soleh, Tahajjud Manfaat Praktis Ditinjau Dari Ilmu Kedokteran , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002),h. 164.
Dilihat dari rutinitas pelaksanaan sholat tahajjud di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya, besar kemungkinan efektif dalam membentuk pribadi muslim dalam diri sendiri, disamping pengaruh aktivitas keagamaan lain yang turut mendukung tercapainya tujuan tersebut.
Adapun lokasi penelitian dalam skripsi ini adalah Pondok Pesantren
mahasiswa Al-Jihad Surabaya. Di mana sholat tahajjud merupakan salah satu program santri yang bertujuan mendekatkan diri pada Allah. Mengingat santri yang ada mengikuti sholat tahajjud adalah terdiri dari dua golongan usia, yaitu dari anak – anak dan para remaja. Maka muncul permasalahan mendasar yaitu sholat tahajjud sebagai penenang jiwa di Pondok Pesantren mahasiswa Al-Jihad Surabaya.
Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Sholat Tahajjud Sebagai Penenang jiwa bagi Santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Jihad Surabaya ”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas diketahui bahwa problem yang dikaji dalam penelitian ini yaitu sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Pondok Pesantren mahasiswa Al-Jihad Surabaya. Adapun pokok- pokok masalah yang di maksud adalah konsep pelaksanaan sholat tahajjud.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep sholat tahajjud?
2. Bagaimana pelaksanaan sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi Santri di
Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya?
D. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep sholat tahajjud.
b. Untuk mengetahui pelaksanaan sholat tahajjud sebagai penenang jiwa Santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya.
E. Penegasan Istilah
Skripsi ini berjudul “Sholat Tahajjud Sebagai Penenang jiwa bagi Santri Di Pondok Pesantren Al-Jihad Surabaya”. Untuk mempermudah dan menghindari kesalah pahaman tentang judul dalam penelitian ini, maka perlu di jelaskan istilah-istilah yang terkandung dalam judul tersebut:
Sholat Tahajjud : Sholat Sunah yang dikerjakan pada waktu malam dan dilaksanakan sehabis tidur lebih dahulu walaupun tidurnya hanya sebentar.5
Penenang jiwa : Sarana untuk menghilangkan perasaan ragu dan cemas,
selalu yakin akan keberhasilan, menerima kegagalan dan menyadari kekurangan dirinya sendiri.
5 Ibid…, h. 150.
Ponpes Al-Jihad : Merupakan suatu lembaga atau yayasan yang diasuh oleh KH. Imam Hambali yang terletak di Jemursari Surabaya yang berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk proses belajar agama
F. Kajian Pustaka
Pembahasan tentang sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di pondok pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya sangat menarik untuk dijadikan dijadikan bahasan baik dari segi filsafat, politik, tasawuf, atau semua disiplin ilmu lainnya. Dalam hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih. Dalam pembahasan maka penulis menampilkan beberapa hasil penelitian yang membahas tentang sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di pondok pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya antara lain : Disertasi, Moh. Sholeh Jurusan Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tahun 2000 yang berjudul Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik (suatu pendekatan Psikoneuroimunologi). Dalam Disertasi ini menjelaskan bahwa untuk memecahkan masalah yang berafiliasi dengan dampak salat tahajud terhadap peningkatan respons ketahanan tubuh Imunologik.
Masalah tersebut muncul karena dua hal, pertama, adanya pemahaman dikotomi di kalangan sekelompok orang yang mempertentangkan agama pada satu sisi dan ilmu pengetahuan di sisi lain. kebenaran agama di pandang sebagai
suatu yang mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Meskipun di akui tidak semua ajaran agama dapat di buktikan secara ilmiah.
Kedua, beragamnya hasil di peroleh oleh dua kelompok orang setelah menjalankan sholat tahajjud. Sekelompok orang dapat menjalankan sholat tahajjud. Sedangkan kelompok lain mengalami penurunan kesehatan, berupa kelelahan, tidak ada nafsu makan, batuk-batuk, pusing-pusing, susah tidur, gangguan pencernaan setelah menjalankan sholat tahajjud.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.6
Adapun bentuk penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
penelitian yang bersifat menggambarkan atau menguraikan sesuatu hal dalam suatu situasi tertentu. 7 Penelitian deskriptif yang dimaksud disini adalah penelitian yang dilakukan hanya bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dalam situasi tertentu dan peneliti hanya ingin mengetahui hal- hal yang berhubungan dengan keadaan sesuatu. Selain itu, penelitian ini termasuk dalam penelitian yang tidak perlu merumuskan
6 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), h. 3
7 Donal Ary, Lucy Cheser Jacobs dan Asghar Razavieh, Pengantar Penelitian Dalam
Pendidikan, Terjemahan Arief Furchan, (Surabaya Usaha Nasional, 1982), h. 415
hipotesis (non hipotesis) terlebih dahulu dan juga bukan untuk mengujinya, tetapi hanya mempelajari gejala-gejala sebanyak-banyaknya.8
2. Sumber Data
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sebuah karya asli yang membahas tentang Sholat tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Ponpes Al-Jihad Surabaya. Sebagai subyek dari penelitian ini. Adapun yang termasuk sebagai sumber utama adalah
1. Moh Sholeh, Terapi Sholat Tahajjud, (Jakarta : PT Mizan Publika,
2007)
2. Moh. Sholeh, Tahajjud Manfaat Praktis ditinjau dari Ilmu
Kedokteran, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002)
3. M. Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2000)
4. Ahmad Sudirman Abbas, The Power of Tahajud, (Jakarta : Qultum
Media, 2007)
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder atau pendukung adalah karya-karya yang yang dijadikan sebagai pendukung dan pembatasannya dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Sumber pendukung ini dipergunakan untuk
8 Suharsimi Arukunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 245
dijadikan penegas sekaligus pembanding. Adapun buku-buku yang termasuk dalam kategori ini, antara lain :
1. Amier Dien Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 2001)
2. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi V, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000)
3. Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta : Andi Offset,
1987)
4. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2002)
3. Teknik Pengumpulan Data a. Interview
Metode interview atau wawancara sanggup diartikan dengan cara untuk mendapatkan data atau mengumpulkannya dengan mengadakan tanya jawab sepihak secara sistematis dan berlandasan pada tujuan penyelidikan. 9 Metode ini dipakai untuk memberikan gambaran yang sifatnya aktif untuk mendapat data dari subyek pertama sebagai pemrakarsa dalam dukungan donasi kepada warga masyarakat. Interview dilakukan oleh peneliti dengan pengas uh dan pengola Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya serta beberapa warta yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan penelitian.
9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta : Andi Offset, 1987), h. 193.
b. Observasi
James. A. Block dan dean J. Champion mengatakan, metode observasi diartikan dengan dua sifat. Pertama, dalam sifatnya yang luas berarti bahwa peneliti terus-menerus melakukan pengamatan atas perilaku seseorang dengan cara menanggapi dengan komentar dalam konteks wawancara atau mengamati dengan cermat perilaku individu yang digunakan sebagai subyek informasi dalam wilayah studi. Kedua, dalam sifatnya yang sempit adalah mengamati (watching) dan mendengar (listening) serta mencatat (writing) perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian, yang memungkinkan atau memenuhi syarat untuk dipakai pada langkah penafsiran analisis.10
Dalam metode observasi, peneliti menempati posisi sebagai
partisipasi dan non partisipan. Artinya, dalam posisi partisipan peneliti dituntut berperan dalam acara yang berkenaan dengan kelompok yang diamati, sifatnya aktif seperti yang tergambar dalam metode observasi yang bersifat sempit. Sedangkan dalam posisi non partisipan peneliti tidak dituntut berperan aktif, sehingga sifatnya tidak seperti yang tergambar dalam metode observasi yang bersifat luas.
10 James A. Block dan Dean J. champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, terjemahan
E. Koesworo dkk, (Bandung : Eresco, 1992), h. 285-286.
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan mempelajari data-data yang telah di dokumentasikan . Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti melakukannya dengan menyelidiki dokumen-dokumen langsung dan dokumen resmi.
Dokumen langsung merupakan catatan atau karangan langsung secara tertulis tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaannya yang ditunjukkan dalam bentuk buku harian, laporan kegiatan, surat pribadi danautobiografi. Sedangkan dokumen-dokumen resmi merupakan dokumen-dokumen yang telah disyahkan secara kelembagaan. Dokumen- dokumen ini terbagi dua yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa instruksi, peraturan-peraturan, risalah atau pelaporan rapat dan lain- lain untuk kalangan sendiri. Sedangkan dokumen eksternal dimanfaatkan untuk menelaah konteks social, berisikan bahan- bahan informasi oleh lembaga social, seperti majalah, buletin, pernyataan, berita yang disiarkan kepada media massa.11
Metode dokumentasi peneliti digunakan untuk mendapatkan data
jumlah keseluruhan santri, ustadz dan lain- lain. Di samping juga foto-foto kegiatan pesantren, poster dan wujud-wujud data lain yang diperlukan untuk menunjang kejelasan obyek peneliti.
11 Lexy J. Moleong, Metode Peneliltian Kualitatif..., h. 161-163
4. Jenis Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan jenis data kualitatif. Data kualitatif yang digunakan berupa literatur, buku-buku ilmiah, dokumen tertulis, bulletin, dokumentasi serta bentuk data yang berupa kata-kat dan tindakan informan.
H. SISTEM ATIKA PEMBAHASAN
BAB I : Pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Penegasan Istilah, Kajian pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
BAB II : Landasan Teori yang terdiri dari Pembahasan mengenai Sholat
Tahajjud dan Ketenanagan jiwa.
BAB III : Laporan Penelitian yang terdiri dari Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Pelaku Sholat Tahajjud di Pondok Pesantren Mahasiswa Al- Jihad Surabaya.
BAB IV : Analisa data tentang sholat Tahajjud sebagai penenang jiwa bagi santri di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya.
BAB V : Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran-Saran.
0 Response to "√ Sholat Tahajjud Sebagai Penenang Jiwa Bagi Santri Di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Jihad Surabaya"
Post a Comment