√ Fisika Bahan Pemuaian Zat Smp Kelas 7
Fisika Materi Pemuaian Zat Sekolah Menengah Pertama Kelas 7 - Selamat tiba di markas fisika, pada kesempatan kali ini aku akan membagikan artikel ihwal Fisika Materi Pemuaian Zat Sekolah Menengah Pertama Kelas 7. Berikut klarifikasi nya....
Tahukah kamu, mengapa di siang hari yang panas aspal jalan raya sanggup retak? Sambungan rel kereta api harus di buat renggang? Besi-besi penghubung pada jembatanpun harus di buat renggang? Hal itu sangat berkaitan dengan sifat pemuaian dan penyusutan zat. Peristiwa pemuaian dan penyusutan terjadi pada zat padat, zat cair, dan gas. Untuk itu pada subbab ini kau akan mempelajari ihwal sifat pemuaian dan penyusutan yang terjadi pada ketiga macam zat tersebut dan juga bagaimana penerapan sifat pemuaian itu pada zat -zat tersebut.
1. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika di panaskan dan menyusut jika di dinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua belahan benda, yakni panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Bila benda padat (misalnya logam) di panaskan maka suhunya akan naik. Pada suhu yang tinggi atom-atom dan molekul-molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga menimbulkan logam tersebut akan memuai ke segala arah. Pemuaian ini mengakibatkan volume logam bertambah besar dan kerapatannya menjadi berkurang.
Dalam menjalankan tugasnya, para jago konstruksi dan desain bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan materi lantaran perubahan suhu.
Jembatan umum nya di buat dari besi baja yang saling di sambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu semoga sambungan besi baja tidak melengkung, lantaran memuai jawaban terik panas matahari atau menyusut di malam hari, maka sambungan-sambungan besi baja dihentikan di pasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan itu (lihat Gambar 1)
Seperti halnya sambungan logam pada jembatan, besibesi rel kereta api harus di pasang saling berongga untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api yang di sebabkan rel kereta api melengkung (Gambar 3.2).
Karena sambungan rel kereta api berongga, maka bunyi berisik roda kereta api dikala melewati rel akan terdengar lebih keras di waktu malam hari dibandingkan siang hari. Mengapa? Untuk menjawab pertanyaan ini diskusikan Gambar 3.
Bimetal (Gambar 4) di buat menurut sifat pemuaian zat padat. Bimetal antara lain di manfaatkan pada termostat.
Prinsip kerja thermostat sebagai berikut. Bila udara di ruangan hambar maka keping bimetal pada Gambar 5 akan menyusut, membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan. Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan pemanas sehingga ruangan menjadi hangat.
Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat maka keping bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi semula, yakni membengkok ke kanan. Akibatnya ujung bimetal tidak bersentuhan lagi dengan logam biasa sehingga rangkaian pemanas menjadi terbuka dan pemanasan ruangan tidak terjadi lagi.
2. Pemuaian Panjang
Logam yang paling cepat memuai, memi-liki koefisien muai panjang paling besar atau paling kecil? Berdasarkan data dalam Tabel 3.2, mengapa beling pyrex di pilih sebagai materi pembuatan tabung atau ember kimia, bukan dari beling biasa ?
3. Pemuaian Luas Dan Volume
Jika suatu benda berbentuk lempengan di panaskan maka pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini di sebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-pelat logam selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas mempunyai koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang. Berdasarkan data dalam Tabel 3.2, lempengan baja mempunyai koefisien muai
luas sebesar 0,000022/Co.
Bagaimanakah pemuaian yang di alami oleh kelereng dan balok besi jika kedua benda tersebut di panaskan? Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan tinggi), akan mengalami muai ruang jika di panaskan. Pemuaian ruang mempunyai koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Balok baja jika di panaskan akan memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/Co.
Pernahkah kau menjumpai daun pintu tidak sanggup di tutupkan pada bingkai pintunya? Kaca jendela tidak sanggup masuk ke dalam bingkainya? Hal itu terjadi lantaran pemasangan daun pintu dan beling jendela terlalu rapat dengan bingkainya, sehingga dikala terjadi pemuaian atau penyusutan tidak tersedia lagi rongga yang cukup.
Sekian materi fisika materi pemuaian zat Sekolah Menengah Pertama kelas 7, semoga bermanfaat.
Terima kasih:
Sumber: Contextual Teaching and Learning, (2008) Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VII Edisi 4. BSE
Tahukah kamu, mengapa di siang hari yang panas aspal jalan raya sanggup retak? Sambungan rel kereta api harus di buat renggang? Besi-besi penghubung pada jembatanpun harus di buat renggang? Hal itu sangat berkaitan dengan sifat pemuaian dan penyusutan zat. Peristiwa pemuaian dan penyusutan terjadi pada zat padat, zat cair, dan gas. Untuk itu pada subbab ini kau akan mempelajari ihwal sifat pemuaian dan penyusutan yang terjadi pada ketiga macam zat tersebut dan juga bagaimana penerapan sifat pemuaian itu pada zat -zat tersebut.
1. Pemuaian Zat Padat
Pada umumnya benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika di panaskan dan menyusut jika di dinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua belahan benda, yakni panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Bila benda padat (misalnya logam) di panaskan maka suhunya akan naik. Pada suhu yang tinggi atom-atom dan molekul-molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari biasanya sehingga menimbulkan logam tersebut akan memuai ke segala arah. Pemuaian ini mengakibatkan volume logam bertambah besar dan kerapatannya menjadi berkurang.
Dalam menjalankan tugasnya, para jago konstruksi dan desain bangunan, jembatan, dan jalan raya harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan materi lantaran perubahan suhu.
Jembatan umum nya di buat dari besi baja yang saling di sambungkan satu dengan lainnya. Untuk itu semoga sambungan besi baja tidak melengkung, lantaran memuai jawaban terik panas matahari atau menyusut di malam hari, maka sambungan-sambungan besi baja dihentikan di pasang saling rapat satu dengan lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan itu (lihat Gambar 1)
Gambar 1: Besi baja pada jembatan jalan raya harus di pasang berongga untuk mengatasi pemuaian dan penyusutan besi karena perubahan suhu. |
Gambar 2: Rel kereta api melengkung akibat pemuaian besi selama ekspresi dominan kemarau. |
Gambar 3: Besi-besi rel kereta api ketika malam hari/dingin (kiri) dansiang hari/panas (kanan). |
Gambar 4: Keping bimetal terdiri dari dua logam yang berbeda kecepatan pemuaian nya(kuningan dan baja). |
Gambar 5: Thermostat |
Sebaliknya, apabila ruangan telah cukup hangat maka keping bimetal akan mengembang dan kembali ke posisi semula, yakni membengkok ke kanan. Akibatnya ujung bimetal tidak bersentuhan lagi dengan logam biasa sehingga rangkaian pemanas menjadi terbuka dan pemanasan ruangan tidak terjadi lagi.
2. Pemuaian Panjang
Logam yang paling cepat memuai, memi-liki koefisien muai panjang paling besar atau paling kecil? Berdasarkan data dalam Tabel 3.2, mengapa beling pyrex di pilih sebagai materi pembuatan tabung atau ember kimia, bukan dari beling biasa ?
Tabel Koefisien Muai Panjang Beberapa Jenis Logam |
3. Pemuaian Luas Dan Volume
Jika suatu benda berbentuk lempengan di panaskan maka pemuaian terjadi pada kedua arah sisi-sisinya. Pemuaian semacam ini di sebut pemuaian luas. Pemasangan pelat-pelat logam selalu memperhatikan terjadinya pemuaian luas. Pemuaian luas mempunyai koefisien muai sebesar dua kali koefisien muai panjang. Berdasarkan data dalam Tabel 3.2, lempengan baja mempunyai koefisien muai
luas sebesar 0,000022/Co.
Bagaimanakah pemuaian yang di alami oleh kelereng dan balok besi jika kedua benda tersebut di panaskan? Benda-benda yang berdimensi tiga (memiliki panjang, lebar, dan tinggi), akan mengalami muai ruang jika di panaskan. Pemuaian ruang mempunyai koefisien muai tiga kali koefisien muai panjang. Balok baja jika di panaskan akan memuai dengan koefisien muai sebesar 0,000033/Co.
Pernahkah kau menjumpai daun pintu tidak sanggup di tutupkan pada bingkai pintunya? Kaca jendela tidak sanggup masuk ke dalam bingkainya? Hal itu terjadi lantaran pemasangan daun pintu dan beling jendela terlalu rapat dengan bingkainya, sehingga dikala terjadi pemuaian atau penyusutan tidak tersedia lagi rongga yang cukup.
Sekian materi fisika materi pemuaian zat Sekolah Menengah Pertama kelas 7, semoga bermanfaat.
Terima kasih:
Sumber: Contextual Teaching and Learning, (2008) Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VII Edisi 4. BSE
0 Response to "√ Fisika Bahan Pemuaian Zat Smp Kelas 7"
Post a Comment