√ Draf Struktur Kurikulum Gres Sd 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyampaikan bahwa perubahan kurikulum ini merata untuk setiap jenjang, baik dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Ini dilakukan di tiap jenjang sekolah. Tujuannya tentu untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah semoga bawah umur ini bisa bersaing di masa depan nanti," kata Nuh ketika jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Selasa (13/11/2012).
Untuk jenjang SD, bawah umur tidak lagi mempelajari masing-masing mata pelajaran secara terpisah pada kurikulum gres ini. Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan proses berguru menurut tema untuk lalu dikombinasikan dengan mata pelajaran yang ada.
6 mata pelajaran berbasis tematik
Seperti diketahui, mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran, adalah Agama, PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya dalam kurikulum gres ini. Sementara empat mata pelajaran yang dulu bangun sendiri, adalah IPA, IPS, muatan lokal, dan pengembangan diri, diintegrasikan dengan enam mata pelajaran lainnya.
"Memang sewajarnya menyerupai itu. IPA dan IPS dijadikan pencetus dan masuk dalam materi bahasan semua mata pelajaran. Begitu pula dengan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan seni budaya," ujar Nuh.
Dengan pemadatan mata pelajaran dan pembelajaran berbasis tema ini, bawah umur juga tidak akan lagi kerepotan membawa buku yang banyak dalam tasnya. Nuh mengungkapkan dengan pendekatan tematik ini, bawah umur hanya perlu membawa paling tidak dua atau tiga buku sesuai dengan tema yang dipilih pada ahad tersebut.
Belajar di sekolah lebih lama
Namun, berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum ini justru menciptakan durasi berguru anak di sekolah bertambah. Nuh menjelaskan bahwa metode gres ini mengharuskan bawah umur untuk ikut aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan.
"Pola ini tentu tidak bisa dilakukan dengan durasi berguru sebelumnya. Untuk itu ditambah sebanyak empat jam pelajaran per minggu," kata Nuh.
Dengan demikian, untuk kelas I-III yang awalnya berguru selama 26-28 jam dalam seminggu bertambah menjadi 30-32 jam seminggu. Sementara pada kelas IV-VI yang semula berguru selama 32 jam per ahad di sekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu.
"Penambahan jam berguru ini masih sesuai sebab dibandingkan negara lain, Indonesia terbilang masih singkat durasinya untuk anak usia 7-9 tahun," ungkap Nuh.
Pramuka jadi ekskul wajib
Dari aneka macam paparan di atas, Bahasa Inggris yang sebelumnya sempat disebut-sebut akan dihilangkan memang tidak tercantum dalam salah satu mata pelajaran yang ada. Ternyata untuk tingkat SD ini, Bahasa Inggris masuk dalam aktivitas ekstra kurikuler bersama dengan Palang Merah Remaja (PMR), UKS, dan Pramuka.
"Pramuka ini akan jadi ekskul wajib untuk aneka macam jenjang tidak hanya di SD. Nanti akan dibicarakan juga dengan Kemenpora," tuturnya.
Demikian bentuk kurikulum gres yang akan diberlakukan pada bawah umur tingkat SD. Sistem pembelajaran berbasis tematik integratif ini telah dijalankan di banyak negara, menyerupai Inggris, Jerman, Perancis, Finlandia, Skotlandia, Australia, Selandia Baru, sebagian Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Hongkong, dan Filipina.
"Ini dilakukan di tiap jenjang sekolah. Tujuannya tentu untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah semoga bawah umur ini bisa bersaing di masa depan nanti," kata Nuh ketika jumpa pers di Kantor Kemdikbud, Selasa (13/11/2012).
Untuk jenjang SD, bawah umur tidak lagi mempelajari masing-masing mata pelajaran secara terpisah pada kurikulum gres ini. Pembelajaran berbasis tematik integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar ini menyuguhkan proses berguru menurut tema untuk lalu dikombinasikan dengan mata pelajaran yang ada.
6 mata pelajaran berbasis tematik
Seperti diketahui, mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10 mata pelajaran dipadatkan menjadi enam mata pelajaran, adalah Agama, PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya dalam kurikulum gres ini. Sementara empat mata pelajaran yang dulu bangun sendiri, adalah IPA, IPS, muatan lokal, dan pengembangan diri, diintegrasikan dengan enam mata pelajaran lainnya.
"Memang sewajarnya menyerupai itu. IPA dan IPS dijadikan pencetus dan masuk dalam materi bahasan semua mata pelajaran. Begitu pula dengan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya nanti dengan seni budaya," ujar Nuh.
Dengan pemadatan mata pelajaran dan pembelajaran berbasis tema ini, bawah umur juga tidak akan lagi kerepotan membawa buku yang banyak dalam tasnya. Nuh mengungkapkan dengan pendekatan tematik ini, bawah umur hanya perlu membawa paling tidak dua atau tiga buku sesuai dengan tema yang dipilih pada ahad tersebut.
Belajar di sekolah lebih lama
Namun, berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum ini justru menciptakan durasi berguru anak di sekolah bertambah. Nuh menjelaskan bahwa metode gres ini mengharuskan bawah umur untuk ikut aktif dalam pembelajaran dan mengobservasi setiap tema yang menjadi bahasan.
"Pola ini tentu tidak bisa dilakukan dengan durasi berguru sebelumnya. Untuk itu ditambah sebanyak empat jam pelajaran per minggu," kata Nuh.
Dengan demikian, untuk kelas I-III yang awalnya berguru selama 26-28 jam dalam seminggu bertambah menjadi 30-32 jam seminggu. Sementara pada kelas IV-VI yang semula berguru selama 32 jam per ahad di sekolah bertambah menjadi 36 jam per minggu.
"Penambahan jam berguru ini masih sesuai sebab dibandingkan negara lain, Indonesia terbilang masih singkat durasinya untuk anak usia 7-9 tahun," ungkap Nuh.
Pramuka jadi ekskul wajib
Dari aneka macam paparan di atas, Bahasa Inggris yang sebelumnya sempat disebut-sebut akan dihilangkan memang tidak tercantum dalam salah satu mata pelajaran yang ada. Ternyata untuk tingkat SD ini, Bahasa Inggris masuk dalam aktivitas ekstra kurikuler bersama dengan Palang Merah Remaja (PMR), UKS, dan Pramuka.
"Pramuka ini akan jadi ekskul wajib untuk aneka macam jenjang tidak hanya di SD. Nanti akan dibicarakan juga dengan Kemenpora," tuturnya.
Demikian bentuk kurikulum gres yang akan diberlakukan pada bawah umur tingkat SD. Sistem pembelajaran berbasis tematik integratif ini telah dijalankan di banyak negara, menyerupai Inggris, Jerman, Perancis, Finlandia, Skotlandia, Australia, Selandia Baru, sebagian Amerika Serikat, Korea Selatan, Singapura, Hongkong, dan Filipina.
BAHWA KURIKULUM BARU 2013 AKAN MENGAHAPUS 3 MATA PELAJARAN
UNTUK TINGKAT SEKOLAH DASAR YAITU :
1. ILMU PENGETAHUAN ALAM
2. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
3. PENGEMBANGAN DIRI
0 Response to "√ Draf Struktur Kurikulum Gres Sd 2013"
Post a Comment